Mixtape: Musik Saat Hujan

Aris Setyawan
Aris Setyawan
Posted underTak Berkategori

Bagi kebanyakan orang hujan adalah fenomena alam biasa. Saat air tumpah dari langit membasahi bumi. Siklus alam yang memang rutin terjadi: Air di bumi menguap, berkumpul di cumulus nimbus, menjadi air lagi, lalu tumpah ke bumi. Inilah hujan. Namun bagi beberapa orang hujan dimaknai lebih dari sekadar fenomena alam. Hujan adalah sesuatu yang sentimentil, membangkitkan kenangan, mengajak melamun, memicu rindu, dan lain sebagainya. Akhirnya bagi mereka yang sentimentil ini hujan memaksa mereka melamun atau membuat sesuatu untuk memaknai sendunya hujan. Ada yang kemudian berpuisi, atau meminjam istilah mas Cholil yang lagunya tentang hujan tak masuk dalam mixtape ini: selalu ada yang bernyanyi dan berelegi dibalik awan hitam.

Maka 9 lagu dalam mixtape ini adalah ajakan saya untuk bersentimentil ria kala hujan. Cukup berhasil untuk saya, saat hujan sedang deras turun sepanjang bulan desember. Terlebih di Jogja yang dilewati badai Bruce hingga hujan turun begitu awetnya, 24 jam loh kemarin itu. Mari bersentimentil ria dengan musik saat hujan.

Yogyakarta, 26 desember 2013
@arissetyawan

Unduh mixtape disini: http://www.mediafire.com/download/1esx58493xvodxg/Mixtape%3B+Musik+Saat+Hujan.rar

Track list

1. Bunga Band – Hujan
2. Ólafur Arnalds – Ljósið
3. Pure Saturday – Pathetic Waltz
4. Aural Method – Inside Its Cloak The Ocean Tide Held Songs of Restless Beast
5. Dewa Budjana – On The Way Home
6. Stars and Rabbit – Man Upon the Hill
7. Telefon Tel Aviv – Fahrenheit Fair Enough
8. Garbage – Can’t Cry These Tears
9. Rully Shabara & Wukir Suryadi – Hujan

Taggedhujanmusiksentimentil


More Stories

Cover Image for Dismantling Hyper-Masculinity in the Indonesian Music Scene

Dismantling Hyper-Masculinity in the Indonesian Music Scene

It’s time for us to dismantling hyper-masculinity and sexism, which is toxic in the Indonesian music scene.

Aris Setyawan
Aris Setyawan
Cover Image for The End of Protest Music in Indonesia?

The End of Protest Music in Indonesia?

When Slank release a song called “Polisi yang Baik Hati”, is it the sign that protest music in Indonesia has been ended?

Aris Setyawan
Aris Setyawan