Aubade: Kumpulan Tulisan Musik

Aris Setyawan
Aris Setyawan
Posted underMy Projects

aubade: kumpulan tulisan musik

Aubade: Kumpulan Tulisan Musik adalah buku ketiga Aris Setyawan. Sebelumnya Aris telah menerbitkan dua buku yaitu Pias: Kumpulan Tulisan Seni dan Budaya, dan Wonderland: Memoar Dari Selatan Yogyakarta.

Aubade: Kumpulan Tulisan Musik adalah sebuah buku antologi yang berisi tulisan-tulisan tentang musik. Sebelumnya tulisan-tulisan tersebut telah dimuat di berbagai media baik daring maupun luring selama periode 2015 sampai 2020. Tulisan-tulisan tentang musik tersebut kemudian dirangkai menjadi satu buku ini.

Yang istimewa dari tulisan-tulisan Aris adalah bagaimana Aris bisa membedah kelindan antara musik dengan berbagai hal seperti manusia, kemanusiaan, sosial, dan politik. Tulisan-tulisan Aris dalam buku ini membicarakan musik bukan hanya sekadar sebagai bentuk hiburan. Aris, memaknai musik sebagai ilmu pengetahuan. Maka, wajar jika tulisan-tulisan Aris banyak bersinggungan dengan berbagai isu.

Misalnya, Aris membicarakan musik dan kaitannya dengan kesehatan mental dalam tulisan “Ihwal Kesehatan Mental di Blantika Musik Nusantara”, “Mengapa Musisi Rentan Depresi hingga Bunuh Diri”, dan “Hello Chester”.

Aris juga membahas keterkaitan antara musik dan politik dalam tulisan “Musik dan Politik Otentik”, dan “RUU Permusikan dan Pembungkaman Kreativitas Musisi”.

Aris juga mampu membahas sejarah sebuah musik secara komprehensif. Misalnya di tulisan “Perkembangan Musikal Dangdut”, secara runut dan komplet Aris melacak sejarah kelahiran musik dangdut dan berbagai varian sub-genrenya.

Buku Aubade: Kumpulan Tulisan Musik ini menjadi penting karena di Indonesia jarang ditemukan buku-buku tentang musik yang memaknai musik sebagai bentuk ilmu pengetahuan. Biasanya buku-buku musik di Indonesia sebagian besar berisi panduan-panduan cepat bermain musik, atau semacam buku self help untuk siapapun yang ingin belajar bermain musik.

Aubade: Kumpulan Tulisan Musik adalah satu dari sedikit buku yang mengulas musik dan kaitannya dengan manusia dan kemanusiaan.

Semoga buku ini menjadi sumbangsih yang berguna untuk bangsa Indonesia, terutama untuk perkembangan musik di Indonesia.

TaggedAubade


More Stories

Cover Image for Dismantling Hyper-Masculinity in the Indonesian Music Scene

Dismantling Hyper-Masculinity in the Indonesian Music Scene

It’s time for us to dismantling hyper-masculinity and sexism, which is toxic in the Indonesian music scene.

Aris Setyawan
Aris Setyawan
Cover Image for The End of Protest Music in Indonesia?

The End of Protest Music in Indonesia?

When Slank release a song called “Polisi yang Baik Hati”, is it the sign that protest music in Indonesia has been ended?

Aris Setyawan
Aris Setyawan